Perubahan Pandangan dalam Perusahaan


Perubahan Pandangan tidak hanya terjadi dalam hal bekerja SDM (Baca juga : Perubahan Pandangan Orang Bekerja). Tetapi organisasi atau perusahaan juga terpengaruh oleh dampak perubahan lingkungan. Terutama adalah pengaruh globalisasi yang sangat cepat diiringi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan SDM yang kompeten.

Berikut gambaran pengelolaan perusahaan pada masa mendatang.

Fokus Investasi SDM

Baik atau tidaknya suatu perusahaan berjalan ditentukan oleh manajemen perusahaan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan manajemen tersebut dibutuhkan kontribusi SDM yang kompeten. SDM pada masa mendatang tidak hanya menjadi tenaga kerja, tetapi merupakan investasi yang memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Semakin Rendah Tingkat Mmerintah dan Mengendalikan

Hal ini menunjukkan bahwa manajer yang baik tidak perlu sibuk menjelaskan satu per satu, memerintah, dan memantau bawahan. Manajer yang hebat akan mampu membuat karyawan atau bawahan bekerja dengan rasa tanggungjawab yang tinggi.

Pola Bekerja dalam Tim

Pola bekerja dalam perusahaan akan jauh lebih baik ketika berada di dalam tim kerja. Kesuksesan perusahaan merupakan hasil kinerja tim bukan individu. Pola ini mensyaratkan bahwa SDM memiliki ketergantungan dengan SDM lain dengan dilakukan secara sinergi.

Keunggulan Teknologi

Adanya sarana dan prasarana kerja yang baik akan memaksimalkan karyawan untuk bekerja lebih baik. Alat kerja yang semakin canggih akan membantu membuat perencanaan dan mengambil keputusan lebih baik.

Pentingnya Jejaring

Pola jejaring menggambarkan bahwa keberhasilan perusahaan tercipta ketika semua terhubung dengan jaringan yang memberikan pengaruh langsung maupun tidak. Pola ini juga menjadikan SDM tidak hanya berpikir tentang jejaring lingkup nasional saja, namun juga lingkup internasional. Contoh pengelolaan yang salah dalam bisnis: kalimat "Kami tidak membuka cabang" yang membuat perusahaan tidak berkembang.

Kekuatan Kerja Baru

Perusahaan membutuhkan SDM dengan kinerja yang tinggi. SDM yang mampu untuk menghadapi perubahan dengan sikap sigap.

Kelangsungan Hidup Perusahaan

Manajemen organisasi dibutuhkan agar perusahaan mampu bertahan dalam perubahan lingkungan. Artinya harus ada kekuatan atau keunggulan yang diberikan perusahaan kepada persaingan bisnis.

Demikian perubahan pandangan perusahaan yang dapat merubah cara berpikir Anda lebih baik untuk memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan. (flx)

Perubahan Pandangan Orang Bekerja


Orang bekerja merupakan kontribusi yang diberikan kepada suatu perusahaan serta memperoleh imbalan dan kinerja yang diberikan adalah makna dari bekerja.

Perilaku bekerja dari tahun ke tahun akan berubah seiring dengan perubahan kondisi lingkungan yang terjadi. Oleh karena itu, pandangan orang bekerja harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuha bisnis yang terjadi.

Berikut adalah perubahan pandangan atau paradigma orang bekerja.

Eksistensi Sumber Daya Manusia (SDM) berbakat

SDM yang dibutuhkan pada masa mendatang terfokus pada yang memiliki bakat atau potensi untuk berkembang. Modal utama yang harus dimiliki oleh SDM adalah kecerdasan intelektual, yaitu kapabilitas intelektual dalam bekerja akan terlihat lebih kreatif, cerdik, dan cerdas.

Perkembangan Teknologi

Teknologi adalah suatu hal yang tidak dapat dipungkiri lagi, kemajuan teknologi banyak membantu proses bekerja karyawan menjadi lebih baik dan membuat keuntungan perusahaan meningkat. SDM harus mampu untuk menguasai dan beradaptasi dengan teknologi baru. Kebutuhan karyawan akan pengetahuan teknologi sangat penting bagi suatu perusahaan.

Globalisasi

Kondisi pasar dunia semakin terbuka, banyak peluang bagi perusahaan untuk bersaing secara global. Kondisi ini menuntut para pemimpin perusahaan agar dapat berpikir secara global, sehingga dapat mengelola dan menjalankan kegiatan manajemen secara luas (global).

Etika Bisnis Internasional

Perluasan bisnis internasional menyebabkan SDM harus mampu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan global. Terutama pada masalah beretika dalam bisnis. Banyak masalah yang timbul, seperti: kerusakan lingkungan, diskriminasi SDM lokal, dan ancaman terhadap  budaya lokal.

Meningkatkan Kekuatan Kerja

Globalisasi menyebabkan munculnya keberagaman budaya atau multikultur. Perusahaan dengan keberagaman SDM berbagai negara akan tercipta. Disini SDM harus mampu untuk meningkatkan kekuatan kerja sehingga tidak kalah bersaing dengan SDM yang berasal dari negara lain.

Karir Manajemen yang Luas

Sumber daya manusia lokal akan menjadi  Global Human Resources (SDM global) yang dapat memiliki karir lebih besar dari sekedar SDM lokal. Selain itu juga ada status karyawan dinamis sehingga karyawan dapat memilih menjadi karyawan tetap, kontrak, ataupun paruh waktu (part-time).

Nah, bagaimana dengan Anda sudah siapkah menghadapi dunia kerja dengan pandangan bekerja di masa mendatang? (flx)

Baca juga: Perubahan Pandangan dalam Perusahaan

Pola Pikir Manajer Sukses


Semua orang tentu memimpikan menjadi seorang manajer yang sukses. Tetapi banyak yang masih mengabaikan bahkan memiliki pola pikir yang salah tentang kegiatan manajemen. Berikut adalah pola pikir yang wajib diketahui oleh manajer sukses.

Pikiran Terdisiplin (Disciplined Mind)
Perilaku seseorang dalam disiplin ilmu, keterampilan diri, atau profesi tertentu. Orang yang tekun dalam dunia bisnis dan manajemen sebaiknya menguasai ilmu dan keterampilan manajemen. Intinya untuk menjadi manusia yang profesional sebaiknya menguasai dengan mendalam dan terdisiplin terhada pengetahuan serta keterampilan tertentu.

Pikiran Mensintesa (Synthesizing Mind)
Pola untuk mengambil informasi dari berbagai macam sumber, memahaminya dan mensintesa, kemudian menjadikannya sebuah ilmu baru. Hal ini mengajarkan bahwa kita harus pandai-pandai memilih informasi dari kemudahan orang-orang dalam memberikan informasi.

Pikiran Menciptakan (Creating Mind)
Pikiran yang senantiasa menjalankan ide-ide baru, mempertanyakan suatu yang tak terduga, dan memunculkan sesuatu yang belum ada. Pola pikir ini mendorong kita untuk terus maju, tidak terperangkap dengan adanya zona nyaman.

Pikiran Merespek (Respectful Mind)
Pandangan dengan sukacita tanpa sikap saling curiga kepada orang lain. Menciptakan pola pikir yang menghindari anarki serta menghormati keragaman dan sikap empati terhadap pendapat orang lain.

Pikiran Etis (Ethical Mind)
Cara berpikir yang membangun kemuliaan dan keluhuran dalam kehidupan personal maupun profesional. Menciptakan manusia terbaik dengan nilai-nilai etika.

Demikian pola pikir yang dapat membantu Anda untuk sukses. Teruslah berpikir positif untuk menggapai impian hidup Anda. (flx)


Gardner, Howard.(2004).Five Minds for The Future.Boston:Harvard Business School Publishing

Manajer Harus Paham Satu Hal Ini


Pola Pikir Manajemen (Management Mindset) merupakan cara berpikir manajer untuk melaksanakan manajemen dalam suatu organisasi/perusahaan.

Pola pikir setiap manusia berbeda-beda satu sama lain. Ada yang sangat sulit, sangat membingungkan ataupun sebaliknya, menjadi sangat mudah dalam melaksanakan manajemen.

Pola berpikir bukan hanya tentang sebuah ilmu, tetapi juga merupakan seni dan sistem yang perlu kreativitas. Hal ini membuktikan bahwa ilmu adalah hal yang dapat dipelajari, namun pembawaan seorang manajer merupakan seni, proses, dan usaha.

Seorang manajer wajib memahami pola berpikir yang benar, sehingga ketika terjadi konflik karena perbedaan pola pikir tidak membuat aktivitas perusahaan terganggu.

Sudah tahukah Anda tentang pola berpikir yang benar? Baca juga Pola Pikir Manajer Sukses

The Power of Mindset (Kekuatan Pola Pikir)


Setiap orang memiliki interaksi dengan organisasi, baik yang sederhana maupun kompleks. Proses mengelola dibutuhkan manajemen sebagai dasar untuk menjalankan sebuah organisasi yang dilakukan oleh manajer. Manajer juga memiliki pola pikir yang berbeda dalam menyelesaikan satu masalah yang sama.

Apa itu pola pikir (mindset)?

Pola pikir atau mindset merupakan cara berpikir atau pola dalam berpikir seseorang. Pola pikir yang menyebabkan seseorang untuk bertindak, berpendapat, mengambil keputusan, dll.

Sebagai contoh, ada 2 investor sepatu diundang untuk berinvetasi pada sebuah daerah terpencil, investor A dan B yang bersama-sama mengamati keadaan di daerah tersebut.

Dari hasil pengamatan di daerah tersebut didapatkan sebagian besar tidak mengenakan sepatu. Lalu investor diminta hasil pengamatan.

Pengamatan investor A mengatakan bahwa "Prospek investasi sepatu sangatlah kecil dan tidak menguntungkan, karena disana banyak orang memilih tidak memakai sepatu", itu merupakan respon pesimis.

Sedangkan investor B mengatakan "Bisnis sepatu di daerah tersebut akan sangat luar biasa, karena banyak orang belum menggunakan sepatu" demikian respon optimis yang bisa saja membawa keuntungan bagi investor B.

Jadi, bagaimana dengan mindset Anda? Anda sekarang bisa mulai merubah mindset negatif dengan semangat berpikir positif. (flx)